Mitos tentang otak ini sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia khususnya, populer karena mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Pembagian Otak Kanan dan Otak Kiri yang mempengaruhi gaya belajar seseorang adalah contoh awalnya. Bnayak Guru-guru disekolah yang percaya bahwa cara belajar anak didiknya dipengaruhi oleh pembagian kinerja kedua bagian Otak ini. Tentu saja mengadopsi mentah-mentah konsep ini bisa sangat berbahaya.
Salah tafsir tentang dikotomi otak kanan - kiri ini lahir dari sebuah eksperimen sains terhadap otak di tahun 1960an. Fakta yang ada, otak kanan dan otak kiri kita tidak pernah bekerja sendiri-sendiri melainkan selalu bekerja bahu-membahu dalam melakukan kegiatan apapun, walaupun ada beberapa distribusi kerja di masing-masing bagian otak.
Kemudian Otak Tengah yang merupakan penghubung antara Otak depan dan otak belakang yang memiliki fungsi mengontrol indera penglihatan, pendengaran, gerakan bola mata dan dilasi pupil, gerakan motorik, kewaspadaan, serta pengatur suhu tubuh manusia. Otak Tengah sudah mulai berfungsi sejak kita kecil. Jika Otak Tengah ini tidak berfungsi, berarti pergerakan bola mata kita menjadi tidak normal, stroke dan manusia jadi terkena penyakit parkinson.
Sama seperti kinerja
Otak Kanan - Kiri,
Aktivasi Otak tengah juga lahir dari mitos yang KATANYA ilmiah, namun tidak berdasarkan ilmu pengengetahuan dasar yang valid tentang Otak.
Sumber Arikel :
Kaskus